Yayasan Sosial Solidaritas Nusantara adalah lembaga swadaya masyarakat yang kegiatannya tidak berorientasi pada keuntungan, tidak bernaung dalam salah satu agama juga tidak berafiliasi dengan partai politik. YSSN didirikan pada tanggal 1 Agustus 1994 Akte Notaris no.1 YYBI Iman Kalis. SH, Terdaftar pada Pengadilan negeri Pontianak tanggal 31 agustus 1994 nomor: 08 / YY. Pendaft / OY. Terdaftar pada Kantor Sosial Politik tanggal 3 oktober 1996 nomor: 240 / 397 / SP dan surat ijin operasional Departemen Sosial RI nomor:135 / ORSOS / BOBS / VII / 1996, oleh sekelompok masyarakat yang peduli terhadap pembangunan pengembangan sumber daya secara terpadu sehingga dapat berkembang lebih baik, khususnya terhadap kepentingan masyarakat miskin dan terbelakang yang tinggal dipedalaman, perbatasan Kalimantan Barat. Telah disesuaikan dengan Undang-Undang Yayasan nomor:28/2004 dan terdaftar pada Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia tanggal 12 Juni 2007 nomor: C-HT.01.09-300. Kementerian Hukum dan HAM R.I nomor AHU-0016674.AH.01.12 Tanggal 18 Mei 2021. Surat Keterangan Terdaftar (SKT ) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kubu Raya Nomor: 220/263/Kebangpol-C tanggal 30 April 2021.
VISI:
Terwujudnya lembaga lembaga dengan pondasi sumber daya manusia yang kuat ,bergerak membantu orang kecil menuju lingkungan yang lebih sejahtera.
MISI:
- Mengembangkan dan meningkatkan mutu sumberdaya manusia
- Membangun sumberdaya manusia yang vocational
- Membangun aliansi strategis
- Permberdayaan masyarakat (politik sosial ekonomi dan budaya ) kelompok dan individu.
Strategi YSSN dalam melaksanakan kegiatan dengan melalui beberapa strategi antara lain: Penguatan kapasitas lembaga dan pengembangan masyarakat
- Merancang program atas dasar kebutuhan masyarakat serta menggerakan potensi
- Membangun, mengembangkan aliansi strategis dengan lembaga yang visi dan misi sama, ditingkat local, nasional, internasional
- Menumbuhkan motivasi , recruitment, pengembangan forum belajar regular Nilai dan prinsip dasar YSSN 1. Non sektarian 2. Sadar HAM 3. Non partisan 4. Demokrasi 5. Partisipatori 6. Kesejahteraan 7. Kesadaran jender 8. Aliansi 9. Lingkungan hidup 10. Vocationalisme 11. Transparan 12. commitment 13. Pluralisme 14. Emphaty 15. Non profit
Metodologi yang akan digunakan untuk pengembangan program yaitu dengan pelatihan, magang, study banding membangun proses belajar bersama dan bekerja bersama-sama secara partisipatif. Keseluruhan metodologi akan dijadikan simpul pembelajaran masyarakat( community learning center ) yang akan dilakukan melalui beberapa tahapan seperti : penguatan kapasitas SDM lembaga dan komunitas, pelaksanaan program, pendampingan, evaluasi, advokasi kebijakan dan aliansi strategis. Konsep pendekatan Participatory Rural Appraisal / Rural Rapid Appraisal. (PRA/ RRA).
