Secara resmi LSM Rumah Impian (Dreamhouse) berdiri pada bulan Februari 2009. Akan tetapi, sejarah interaksi dengan komunitas anak jalanan telah dimulai jauh sebelum itu. Interaksi itu dimulai pada tahun 2000 dengan kegiatan yang sederhana, olahraga bersama (kebanyakan sepakbola) di area kampus Universitas Gadjah Mada setiap Sabtu sore. Ketika itu beberapa mahasiswa mengajak anak-anak jalanan yang biasa berkumpul di perempatan Korem/Gramedia dan perempatan Pingit untuk berolahraga bersama.
Dari interaksi awal ini kemudian sempat didirikan sanggar belajar yang berlokasi di daerah Gondolayu, yaitu pada tahun 2003-2005. Di sanggar ini, relawan-relawan yang memberikan les gratis dan pelajaran membaca-menulis-berhitung (calistung) kepada anak-anak jalanan dan masyarakat sekitar.
Sejak tahun 2015, Dreamhouse mengembangkan juga program pencegahan melalui program Education center. Ini adalah sanggar-sanggar belajar yang didirikan di daerah-daerah di mana ada banyak anak yang rentan kehilangan haknya. Saat ini program sanggar belajar telah menjangkau ke semua Kabupaten dan Kota di DI Yogyakarta, dan juga di Kupang, NTT.
Rencana jangka panjang Dreamhouse adalah membangun pusat transformasi anak berisiko, yang menyediakan fasilitas pengasuhan, pembelajaran, dan pemberdayaan. Dreamhouse juga bercita cita untuk mengembangkan fasilitas dukungan yang terpadu, memperkuat kapasitas kelembagaan dan layanan, meningkatkan kemampuan pendanaan serta menggalang kepedulian para pihak dalam pelayanan terhadap anak berisiko.