Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan didirikan pada tahun 1995 di masa tahun-tahun terakhir rezim otoriter Indonesia yang berkuasa selama 32 tahun. Ketika itu gerakan pro-demokrasi mulai berkembang. Indonesia untuk Kemanusiaan didirikan untuk mendukung gerakan pro-demokrasi melalui hibah kecil/mikro dari organisasi donor internasional yang berbasis di Eropa (kebanyakan Belanda dan Belgia).
Indonesia untuk Kemanusiaan sebagai lembaga sumber daya gerakan masyarakat sipil secara aktif mendorong terciptanya masyarakat yang bermartabat dan adil dalam kerangka hak asasi manusia dan kelestarian alam. Sejak didirikan, IKa terfokus pada komunitas terpinggirkan baik dalam akses keadilan dan hak asasi manusia, terdiskriminasi karena orientasi seksual, difabel, lansia, komunitas pegiat budaya, serta komunitas yang terdampak karena bencana alam.
Untuk mencapai cita-cita organisasi, Indonesia untuk Kemanusiaan menjalankan program yang disebut dengan pundi. Pundi merupakan wadah penggalangan sumber daya yang didedikasikan kepada komunitas terpinggirkan. Saat ini Indonesia untuk Kemanusiaan memiliki empat Pundi di antaranya: Pundi Perempuan menyasar perempuan korban kekerasan; Pundi Insani menyasar komunitas korban pelanggaran hak asasi manusia dan pembela HAM/perempuan pembela HAM; Pundi Budaya menyasar pada komunitas untuk merevitalisasi budaya; dan Pundi Hijau menyasar kelompok pelestari alam dan komunitas korban akibat bencana. Dalam menjangkau komunitas-komunitas tersebut IKa bekerja sama dengan lembaga-lembaga pengada layanan (women crisis centre) dan organisasi-organisasi pendamping komunitas.
Selain itu, Indonesia untuk Kemanusiaan menjalankan program pengembangan ekonomi solidaritas. Ekonomi solidaritas merupakan gerakan sedunia untuk membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Ekonomi solidaritas mensyaratkan perubahan paradigma dari mengutamakan keuntungan dan pertumbuhan menjadi mengutamakan keselarasan hidup sesama manusia dan alam. Gagasan ini sejalan dengan perubahan sosial yang diharapkan Indonesia untuk Kemanusiaan.
IKa melihat pentingya mendorong dua hal yaitu semangat lokalitas dalam menciptakan kemandirian dan menjalin keterhubungan antar pelaku ekonomi dan non-ekonomi. Kedua hal tersebut harus terjadi dalam satu napas gerakan sosial secara bersamaan yang selanjutnya disebut dengan ekonomi solidaritas. Ekonomi solidaritas merupakan pengembangan program yang bersifat implementasi secara langsung dengan tetap menjaga kekhasan Indonesia untuk Kemanusiaan dalam memperkuat komunitas-komunitas yang terpinggirkan.
Indonesia untuk Kemanusiaan percaya bahwa kehidupan yang bermartabat, adil dan sejahtera hanya bisa tercapai melalui perjuangan panjang mendorong perubahan yang transformatif. IKa ikut membangun keswadayaan dan keberdayaan masyarakat dalam perjuangan ini.